::: Assalamu'alaikum Wr.Wb. ::: Selamat Datang di blog saya. Semoga hari ini lebih baik dari kemarin ::: ROHMA DEARNI SARAGIH :::

Kamis, 25 Februari 2010

Komputer Ramah Lingkungan dngan Kristal Organik
Sabtu, 13 Februari 2010 16:47 WIB
Gettyimages
KOMPAS.com- Kristal ini berwarna merah-oranye dan memungkinkan diciptakannya perangkat elektronik yang lebih ramah lingkungan.Beberapa jenis komputer bisa menyimpan informasi dengan memakai logam yang bersifat ferroelektrik, atau maksudnya logam itu bisa menciptakan kutub positif dan negatif ketika di tempatkan pada medan listrik. Tapi, biasanya logam yang dipakai adalah jenis yang langka atau beracun.Kini, Sachio Horiouchi dari Institut Nasional Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Industri Tingkat Lanjut di Ibaraki, Jepang, bersama kolega-koleganya telah menemukan sifat ferroelektrik pada bahan kristal asam croconic, yang hanya mengandung karbon, oksigen, dan hidrogen.Asam croconic ditemukan 170 tahun lalu, tapi baru dalam dekade terakhir ini bisa dikristalisasi. Ketika tim Horiuchi memberikan medan listrik pada kristal tersebut pada suhu ruangan, mereka bisa membalik kutub listriknya.Akan tetapi para peneliti juga melihat bahwa masih ada keterlambatan antara waktu medan dihilangkan hingga polaritas kristal tersebut berbalik. Horiuchi mengatakan, ini biasa untuk ferroelektrik. Juga, ini adalah pertanda jelas akan adanya kemampuan untuk menyimpan dan mengubah polarisasi listrik. Temuan ini menyatakan bahwa asam croconic bisa berujung pada terciptanya alat-alat elektronik organik.Marty Gregg dari Universitas Queen's, Belfast, UK, menyatakan, sebenarnya sudah ditemukan polimer organik lainnya yang juga memiliki sifat ferroelektrik, contohnya polyvinylidene fluoride (PVDF). "Tapi adanya sistem ferroelektrik organik selain PVDF cukup keren, karena membuka kemungkinan-kemungkinan lebih untuk segala macam peralatan organik."Akan tetapi, ia juga mengingatkan bahwa hasil dari tim Horiuchi juga menunjukkan bahwa asam croconic mungkin terlalu lelet perubahan polaritasnya untuk digunakan sebagai RAM (Random Access Memory untuk komputer) yang bersifat ferroelektrik. "Tapi aku kira hasil temuan ini tetap akan disambut hangat."/ halaman berikutnya-->

Kamis, 18 Februari 2010

Para Pengkhianat Islam

Berulangnya penjajahan atas negara-negara Islam, termasuk runtuhnya Khilafah Otsmaniyah, tak lain akibat adanya pengkhianatan. Para pengkhianat itu menyebabkan musuh dapat menguasai negeri-negeri Islam, yang luas, dan kemudian terjajah.
Kemal At-Taturk, tokoh yang sekarang diagung-agungkan menjadi ‘bapak sekulerisme’, tak lain, adalah seorang pengkhianat, yang dengan sengaja ikut menghancurkan Islam dan sistem Islam. Turki yang dibawah kekuasaan Khilafah, berubah menjadi sistem republik, dan mengubah bentuk dan jati dirinya, yang sampai sekarang menjadi sistem sekuler, yang menolak Islam.
Pasukan Tartar berhasil masuk kota Bagdad, dan menghancurkan dan membakar Bagdad, karena adanya pengkhianatan, yang dilakukan seorang pengikut Syiah, dan bersedia berkolaborasi dengan pasukan Tartar, menghancurkan Daulah Abbasiyah. Bagdad, seperti yang ada dalam kisah ‘1001 malam’, yang menggambarkan kemasyhuran kekuasaan Islam, pengaruh peradabannya, dan nilai-nilai, yang sangat mulia, pupus oleh pengkhianatan dan perang, dan menghancurkan kekuasaan Islam.
Di Semanjung Arabia, Afrika, dan Asia Selatan, dan Tengah, kekuasaan Islam, runtuh bersamaan dengan adanya penjajahan baru, yang menghancurkan sistem Islam, dan masuknya para penjajah, yang menggantikan sistem Islam dengan sistem sekuler. Kedatangan para penjajah, yang hingga kini, bukan hanya menguasai sumber daya alam, tetapi juga menanamkan nilai-nilai sekulerisme, yang menjadi jangkar bagi penguasaan dan penjajahan.
Melalui nilai-nilai sekuler yang ditanamkan sebagai sebuah ideologi yang dicangkokkan ke negeri-negeri Muslim, dan menyebabkan mereka menjadi lumpuh, dan tidak memiliki lagi spirit, dan perlawanan terhadap para penjajah. Justru mereka menjadi pembela dan tulang pulung (backbone) penjajah, dan bersedia mati, membela para penjajah.
Nilai-nilai sekuler itu, tak lain, paham materialisme, yang sudah merasuk ke dalam jiwa-jiwa penduduk di negeri-negeri muslim. Sekulerisme melahirkan ketamakan terhadap materi, dan meninggalkan agama (akhirat). Maka, rakyat di negeri-negeri Islam, menjadi sangat permisive (longgar), terhadap sekulerisme (materialisme), yang merusak akal dan jiwa mereka.
Ini adalah senjata pemungkas bagi para penjajah terhadap umat Islam.
Penjajahan yang sifatnya permanen terus dijaga, dan dengan berbagai bentuk, dan diantaranya dengan menciptakan para pengkhianat yang bersedia membela kepentingan para penjajah. Politik divide at impera (memecah belah), dikalangan umat di negeri-negeri muslim, berlangsung dengan berbagai strategi, termasuk membuat propaganda, yang sistematis terhadap kelompok-kelompok yang menentang penjajah, seperti gelar ekstrim, fundamentalis, eksklusif, dan radikal. Pemberian lebel ini semakin kuat, saat usai peristiwa 11 September 2001, meledaknya gedung WTC.
AS sebagai negeri yang sekarang ini, secara terbuka menyatakan perang secara global terhadap terorisme, dan sekaligus perang terhadap kaum muslimin, yang ingin melawan penjajahan Barat dan Zionisme, seperti yang terjadi di Palestina, Irak, Kashmir, Afghanistan, Chechnya, Somalia, Sudan Selatan, telah mendapatkan lebel, sebagai musuh umat manusia, dan mendapatkan julukan ‘teroris’.
Padahal, Barat sebagai tuhannya sekulerisme, yang melakukan kejahatan, dan penjajahan, serta perbudakan, malah mendapatkan dukungan. Tindakan mereka yang sangat biadab, tak berperi kemanusiaan, tanpa mendapatkan sanksi apapun, dan bahkan mendapatkan pembenaran hanya dengan atas dasar perang melawan terorisme.
Tindakan AS yang menginvasi Irak, Afghanistan serta Palestina dengan menggunakan kekuatan militer, justru mendapatkan pembenaran dunia, yang mengatakan sebagai perang melawan terhadap terorisme. Zionis-Israel yang menginvasi Gaza mendapatkan dukungan internasional, karena memerangi teroris Hamas.
Jumlah kematian yang begitu besar dari penduduk Gaza, tak menyebabkan, Israel dapat dihukum, dan bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya. Sama seperti yang dilakukan AS terhadap Iraq dan Afghanistan. AS seakan berhak menginvasi negara lain hanya berdasarkan ‘tuduhan’ bukan bukti dan fakta.
Tapi para penjajah dapat berbuat semena-mena terhadap negeri-negeri muslim, tak lain, karena ada para pengkhianat yang bersedia menjadi kaki tangan para penjajah dan penjahat, yang kemudian tangan mereka berlumuran darah. AS dapat masuk Afghanistan, karena adanya pengkhiatan Jendral Rashid Dostum, yang bersedia menjadi kaki tangan AS. Jendral komunis yang dulunya menjadi sekutu Soviet itu, ikut menghancurkan Taliban di Afghanistan.
Di Irak ada Chalabi dan tokoh-tokoh lainnya, yang mereka mendukung invasi AS ke Irak, sampai hari ini, dan membiarkan tentara AS menjajah terhadap negeri ‘1001’ malam. Di Afghanistan, sekarang ada Hamid Karzai, yang sudah tidk populer di mata rakyatnya, tapi tetap dipelihara oleh AS. Di Palestina ada Mahmud Abbas, dan lainnya, yang bersedia melakukan apa saja untuk Zionis-Israel. Seperti juga para pengkhianat lainnya di negeri-negeri muslim, yang bersedia menghancurkan Islam dan umat Islam, demi 'tuannya' Barat, yang telah memberikan 'roti' kepada mereka.
Inilah peranan para pengkhianat di negeri-negeri mulsim. Tangan mereka berlumuran darah saudaranya. Walllahu’alam.

Posting Pertamaku

Kamis,18 Februari 2010
Alhamdulillah, pada hari ini Dear sudah berhasil membuat blog. Atas bantuan guru saya yang baik,akhirnya blog ini jadi juga.
Setelah sekian lama menunggu untuk belajar buat blog,pada hari ini kesampean juga. Walaupun hari udah sore, Dear masih di sekolah sudah terbayar dengan jadinya blog saya ini. Untung aja guru kami orangnya penyabar.Ya semoga blog saya ini berguna untuk temen temen semua.
Seneng banget nich karena mulai hari ini saya udah punya blog sendiri.
Walaupun awalnya ada sedikit masalah tapi udah bisa diatsi